Blog pribadi yang mengulas seputar teknologi dan pemanfaatan/penerapan model pembelajaran serta pengembangan profesi di dunia pendidikan.

Tampilkan postingan dengan label SMP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMP. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Mei 2021

ToT KBTT Arya Duta Jakarta, 24-29 Mei 2021

Kerangka Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek yaitu konteks, kompetensi, dan mata pelajaran. Pada aspek kompetensi, ditekankan pada karakter, numerasi, literasi, berfikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi. Empat poin terakhir pada aspek kompetensi ini sejalan dangan empat pilar pendidikan yang ditetapkan oleh UNESCO yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.  Pilar Learning to know berpotensi besar untuk mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan akademik yang tinggi, karena siswa tidak sekedar memperoleh pengetahuan, tetapi juga menguasai teknik memperoleh pengetahuan tersebut.  Learning to do menyiratkan bahwa siswa dilatih untuk sadar dan mampu melakukan suatu perbuatan produktif. Learning to be, melatih siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Melalui pilar Learning to live together, diharapkan siswa memahami, menghormati dan bisa bekerja dengan orang lain dengan semangat perdamaian dan kerjasama demi kebaikan bersama. Masih diperlukan usaha keras untuk mewujudkan kompetensi siswa sesuai dengan cita-cita di atas. 

Sejak tahun 2001, Indonesia mulai  berpartisipasi pada PISA (Programme for International Student Assessment) yaitu asesmen untuk anak berusia 15 tahun. Di Indonesia anak atau siswa berusia 15 tahun sedang sedang menduduki kelas 8, 9, atau 10. Asesmen yang dimaksud diantaranya untuk mengukur kecakapan membaca, matematika, sains, inovasi pada tataran kompetensi global. Skor PISA Indonesia masih fluktuatif dalam posisi yang relatif rendah. Untuk PISA tahun 2018 posisi Indonesia dalam kemampuan matematika berada pada posisi 72 dari 78 negara peserta dengan skor 379 dibawah rata-rata 489. Posisi dan skor tersebut menjadi cambuk bagi semua pemangku kepentingan dan pihak terkait untuk bersama menyusun strategi menaikkan posisi dan skor PISA sebagai gambaran kompetensi siswa Indonesia di tingkat global.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
  1. peserta mempunyai pemahaman keterampilan berpikir tingkat tinggi (KBTT) berorientasi PISA dalam pembelajaran dan penilaian
  2. peserta mempunyai kemampuan menganalisis karakteristik instrumen PISA untuk pembelajaran dan penilian
  3. peserta mempunyai kemampuan menyusun desain/skenario pembelajaran dan penilaian berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi (KBTT) berorientasi PISA
  4. peserta mempunyai kemampuan melaksanakan pembelajaran dan penilaian berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi (KBTT) berorientasi PISA.
  5. peserta mempunyai kemampuan mengimbaskan hasil pelatihan kepada teman sejawat.
Pelatihan dilaksanakan di 3 region. Untuk Region Jakarta, kelas SMP-2, peserta ToT sebagai berikut.

No

Nama

Instansi

Kab./Kota

Provinsi

1

Rintar Sipahutar

SMP Negeri1 Lingga Utara

Kab. Lingga

Kepulauan Riau

2

Hardi Setiawan

SMP Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh

Kota Payakumbuh

Sumatera Barat

3

Freddy Melton Talaumbanua

SMP Negeri 5 Mandrehe

Kab. Nias Barat

Sumatera Utara

4

Tresna Setia Nuryana

SMPN 11 Pesawaran

Kab. Pesawaran

Lampung

5

Nurchasanah

SMP Negeri 2 Adiwerna

Kab. Tegal

Jawa Tengah

6

Paulus Peri Pasambo

SMP Negeri 2 Satu Atap Kuranji

Kab. Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan

7

Slamet Widada

SMP Muhammadiyah 2 Depok

Kab. Sleman

D.I.Yogyakarta

8

Ruri Nugraha

SMPN 3 Kusan Hilir

Kab. Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan

9

Triyatiningsih

SMP Negeri 5 Magelang

Kota Magelang

Jawa Tengah

10

Robial

MTs N 5 Sarolangun

Kab. Sarolangun

Jambi

11

Maprokhi

SMP Negeri 4 Bumijawa

Kab. Tegal

Jawa Tengah

12

Sitti Sohrah

SMP Negeri 11 Penajam Paser Utara

Kab. Penajam Paser Utara

Kalimantan Timur

13

Vic Nanang Winarko

SMPN 13 Rejang LebongKab. Rejang LebongBengkulu

14

Taufik Novantoro SMP Negeri 1 Permata Kecubung Kab. Sukamara Kalimantan Tengah

(sumber: Pedoman ToT KBTT P4TK Matematika 2021)


Share:

Selasa, 06 Oktober 2020

Scientific learning

 Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena/gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.

Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

Proses pembelajaran saintifik memuat aktivitas:

  1.  mengamati;
  2.  menanya;
  3. mengumpulkan informasi/mencoba;
  4. mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
  5. mengomunikasikan.
Kelima aktivitas pembelajaran tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Aktivitas

Kegiatan Belajar

Kompetensi yang Dikembangkan

Mengamati

Melihat, mendengar, meraba, membau

Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi

Menanya

Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Mengumpul-kan informasi/ eksperimen

- melakukan eksperimen

- membaca sumber lain selain buku teks

- mengamati objek/kejadian/

- aktivitas

- wawancara dengan narasumber

 

Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasi-kan/mengolah informasi

 

- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

 

Mengomuni-kasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.


Contoh kegiatan Pembelajaran:







Share:

Senin, 22 Januari 2018

Indikator Soal

Share:

Tujuan Pembelajaran

Share:

Analisis Standar Isi

Share:

Kegiatan Pembelajaran

Tentang Saya

Sri Murwati, M.Si
Bekerja di LPMP Banten dari tahun 2003. Dalam kesehariannya sebagai tenaga fungsional pengembang teknologi pembelajaran. Menyelesaikan kuliah di S1 Matematika UGM dan S2 Matematika ITB dengan predikat Cumloude.  

Label

Postingan Terbaru

Recent Posts Widget

Kontak Saya

Nama

Email *

Pesan *