Blog pribadi yang mengulas seputar teknologi dan pemanfaatan/penerapan model pembelajaran serta pengembangan profesi di dunia pendidikan.

Rabu, 22 Juli 2020

Office 365

Office 365 adalah produk dari Microsoft yang paling populer hingga saat ini, karena designnya yang bagus, mudah dipakai setiap orang, dan harga yang sangat terjangkau jika dibanding dengan yang lainnya.

Mau tahu cara install office 365? 

  1. Silahkan dowload file berikut.Instal Office
  2. install office365 dari file yang sudah didownload. Gambar aplikasi seperti  gambar berikut.                                                
  3. klik double filenya dan ikuti petunjuk penginstalan sampai selesai
  4. Buka folder aktifasi office365
  5. klik kanan dan run as administrator
  6. Tunggu sekitar 3-5 menit
  7. Selesai
  8. Selamat office sudah berhasil diinstall.
Share:

Rabu, 08 Juli 2020

Penggunaan Quizziz Sebagai Media Evaluasi pembelajaran

Cara membuat Kuis/Soal dengan menggunakan Quizzis

Share:

Pembelajaran berbasis Blog

Silahkan dibaca

Share:

Senin, 06 Juli 2020

Storyline WBA

Contoh Story line
Share:

Selasa, 02 Juni 2020

software Sparkol, Cara Instal dan Memulai Sparkol

Silahkan klik link berikut
Software Videoscribe

1. Video Scribe 32 bit
     Alternatif Software yang bisa dipakai:
    a. Video Scribe 32bit offline versi lama 
    b. Sparkol 32 bit

    Cara Instalasi:

  • Matikan koneksi internet dan antivirusnya
  • Ekstrak file menggunakan winRar atau unzip, caranya: klik kanan file yang baru didownload kemudian klik WinRar, ikuti proses ekstrak tunggu sampai proses selesai.
  • Buka Folder yang sudah diekstrak
  • Klik kanan VideoScribe.msi kemudian klik run as administrator 
  • Tunggu sampai proses instalasi selesai
  • Buka folder Jamu, kemudian copy file yang ada di folder tersebut
  • Buka tempat video scribe tadi diinstal, biasanya di C--> ProgramFile(86)-->Sparkol-->Sparkol Video scribe
  • arahkan kursor di tempat kosong di folder tersebut, kemudian klik Paste klik Overwrite
2. Video Scribe 64 bit

Alternatif 1   silahkan diklik   Video Scribe 64bit

Alternatif 2 sparkol 64 bit with crack silahkan diklik  Sparkol

Cara Install dan contoh membuat scribe baru. Silahkan disimak.




Share:

Materi 1 -Membuat Konten Video Animasi

Mengenal Video Scribe
Share:

Mengenal Fitur Video Scribe



Sumber: Seamolec
Share:

Kamis, 16 April 2020

Mengenal Blog Sebagai Media Pembelajaran


Silahkan Unduh Materi Berikut
Mengenal Blog Unduh

Share:

Rabu, 15 Januari 2020

KISAH PANGLIMA PERANG YANG DIPECAT KARENA TAK PERNAH BERBUAT KESALAHAN

Pada zaman pemerintahan Khalifah Syaidina Umar bin Khatab, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah Jenderal Khalid bin Walid.

Namanya harum dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, "Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus." Ya! .. beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai Pedang Allah yang Terhunus.

Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit.

Itulah Khalid bin Walid, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.

Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas.

Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, "Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"

Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu.

Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya.

Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam, "Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"

"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!" Jawab Khalifah.

"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"

"Kamu tidak punya kesalahan."

"Kalau tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"

"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."

"Lalu kenapa saya dipecat?" tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya.

Dengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, "Khalid, engkau jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah kau pimpin, dan tak pernah satu kalipun kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjungmu. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan. Tapi, ingat Khalid, kau juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong''.

''Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini kau saya pecat. Supaya engkau tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja kau tak bisa berbuat apa-apa!"

Mendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar.

Sambil menangis beliau berbisik, "Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"

Bayangkan …. mengucapkan terima kasih setelah dipecat, padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah pejabat penting saat ini yang mampu berlaku mulia seperti itu? Yang banyak terjadi justru melakukan perlawanan, mempertahankan jabatan mati-matian, mencari dukungan, mencari teman, mencari pembenaran, atau mencari kesalahan orang lain supaya kesalahannya tertutupi.

Jangankan dipecat dari jabatan yang sangat bergengsi, 'kegagalan' atau keterhambatan dalam perjalanan karir pun seringkali tidak bisa diterima dengan lapang dada. Akhirnya semua disalahkan, sistem disalahkan, orang lain disalahkan, semua digugat.....bahkan hingga yang paling ekstrim.... Tuhan pun digugat..

Kembali ke Khalid bin Walid, hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin.

Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, "Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."

Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, _"Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah.

***
Sebuah cuplikan kisah yang sangat indah dari seorang Jenderal, panglima perang
Share:

Kegiatan Pembelajaran

Tentang Saya

Sri Murwati, M.Si
Bekerja di LPMP Banten dari tahun 2003. Dalam kesehariannya sebagai tenaga fungsional pengembang teknologi pembelajaran. Menyelesaikan kuliah di S1 Matematika UGM dan S2 Matematika ITB dengan predikat Cumloude.  

Label

Postingan Terbaru

Recent Posts Widget

Kontak Saya

Nama

Email *

Pesan *